http://cur.cursors-4u.net/anime/images12/oth1127.gif Kakashi - Diagonal Select Yuni Sri Wahyuni: Oktober 2014

Kamis, 09 Oktober 2014

Sepucuk Surat Dari Ayah dan Ibu

Anakku,

Ketika aku semakin tuaaku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untukkuSuatu ketika aku memecahkan piring..atau menumpahkan sup di atas meja, karena penglihatanku berkurangAku harap kamu tidak memarahiku

Orang tua itu sensitifselalu merasa bersalah saat kamu berteriak

Ketika pendengaranku semakin memburukdan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakanAku harap kamu tidak memanggilku "Tuli!"Mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya

Maaf, Anakku

Aku semakin tuaKetika lututku mulai lemah,aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantu ku bangunSeperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu masih kecil, untuk belajar berjalan

Aku mohon, jangan bosan dengan kuKetika aku terus mengulangi apa yang ku katakan, seperti kaset rusakAku harap kamu terus mendengarkan akuTolong jangan mengejekku, atau bosan mendengarkanku

Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon?

Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan

Maafkan juga baukuTercium seperti orang yang sudah tuaAku mohon jangan memaksaku untuk mandi..Tubuhku lemah..

Orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dinginAku harap, aku tidak terlihat kotor bagimuApakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil?Aku selalu mengejar-ngejar kamu..Karena Kamu tidak ingin mandiAku harap kamu bisa bersabar dengan ku, ketika aku selalu rewel

Ini semua bagian dari menjadi tua,kamu akan mengerti ketika kamu tuaDan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa berbicaraBahkan untuk beberapa menit

Aku selalu sendiri sepanjang waktudan tidak memiliki seseorang pun untuk di ajak bicaraAku tahu kamu sibuk dengan pekerjaan

Bahkan jika kamu tidak tertarik pada cerita ku,Aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamuApakah kamu ingat, ketika kamu masih kecil?

Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu ceritakan tentang mainanmu

Ketika Saatnya tiba..dan aku hanya bisa terbaring sakit dan sakitAku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku

Maaf

kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakanAku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatkuselama beberapa saat terakhir dalam hidupku

Aku mungkin, tidak akan bertahan lebih lamaKetika waktu kematian ku datangAKu harap kamu memegang tangankudan memberikanku kekuaran untuk menghadapi kematian

Janganlah sedih pada saat itu anakkuKematian bukan hal yang menyakitkanDan kamu belum tahu rasa kematian seperti apa

Jika setelah itu kamu membuka lemariDan menemui bekas baju-bajuku..Simpanlah..Karna aku ingin kamu terus mengingatku..Dan jangan khawatir..Ketika aku bertemu dengan Sang Pencipta..

aku akan berbisik padaNyauntuk selalu memberikan BERKAH padamuKarna kamu mencintai,Ibu dan Ayahmu...Terima kasih atas segala perhatianmu, nak

Kami Mencintai Mudengan kasih yang berlimpah,

Ibu dan Ayah

Jangan Mengeluh, Anakku....






Do'a IBU

Doa adalah sekutu terbesar seorang ibu. Ketika kita tahu kita tidak dapat selalu bersama anak-anak kita, kita selalu tahu bahwa Tuhan akan selalu beserta mereka. Membiarkan Dia tahu mengenai kekhawatiran akan anak-anak kita dan mempercayai-Nya untuk menolong kita menjaga anak-anak kita akan membawa kenyamanan dan kedamaian di hati seorang ibu.

Tak sadarkah kita betapa besarnya peran seorang ibu?Ibu rela melakukan apa pun untuk putra-putrinya, tapi apa yang bisa kita balas atas semua jasa-jasanya? Ibu tak dapat mengatakan betapa sayangnya ia terhadap anaknya,tapi ia mampu membuat hati anaknya merasa nyaman saat ada di dekatnya. Sedangkan kita,apa yang telah kita perbuat padanya. Sering kali kita membuatnya menangis,tapi ia menyembunyikan rasa sakitnya.ia bersedih melihat anaknya sakit,tapi saat ibu sakit...... apa yg kita lakukan?
hanya diri sendri yg dapat menyadari betapa besarnya peran ibu dalam kehidupan kita.....








TANGISAN MATA BUNDA
Puisi Monika Sebentina

Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu 
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku

Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu

Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku

Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu 
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku 


sumber :.google.com/search?q